Jombang,Timeofjava,id-
Dinas Sosial Kabupaten Jombang melakukan kunjungan studi banding ke Kabupaten Ponorogo pada Hari Rabo/11/12/2024. Rombongan dipimpin oleh Plt. Kabid Pemberdayaan Sosial dan Kelembagaan Masyarakat, Dayasos Subagyo beserta jajarannya. Kunjungan ini bertujuan untuk menggali informasi dan kiat-kiat terkait pengelolaan anggaran bantuan sosial (bansos) bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).
“Dalam sambutannya, Plt. Kabid Dayasos Subagyo menjelaskan bahwa tujuan utama studi banding ini adalah mempelajari strategi pengusulan dan pengelolaan anggaran yang efektif untuk mendukung LKS. Ia berharap dapat mendapatkan masukan berharga dari Kabupaten Ponorogo yang selama ini dikenal sukses dalam menyalurkan bansos untuk lembaga kesejahteraan.
“Kami ingin mempelajari bagaimana cara penyusunan dan pengajuan anggaran bansos untuk LKS agar lebih tepat sasaran dan efektif. Termasuk juga strategi koordinasi dengan pemangku kebijakan, baik di tingkat eksekutif maupun legislatif,” ujar Subagyo.
“Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo menyambut baik kunjungan studi banding dari Kabupaten Jombang ini. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa pengusulan anggaran untuk bansos LKS di Ponorogo tidak hanya sekadar menindaklanjuti permohonan dari lembaga, namun juga melalui proses perencanaan yang matang serta koordinasi intensif dengan pihak terkait, seperti Bupati dan DPRD.
“Kami selalu menekankan bahwa anggaran bansos untuk LKS harus melalui pengusulan yang sesuai mekanisme. Di Ponorogo, kami pernah mengalokasikan anggaran mulai dari Rp 1,3 miliar, bahkan hingga Rp 7 hingga 10 miliar. Tentu semua ini melalui kajian dan proses pengusulan yang transparan,” jelasnya.
“Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya profesionalisme dari pengelola LKS. Menurutnya, lembaga yang menerima bansos harus memiliki akreditasi dan tata kelola yang baik. Hal ini menjadi salah satu poin utama yang disyaratkan oleh Dinas Sosial Ponorogo dalam pengajuan bansos ke pemerintah daerah.
“LKS yang profesional dan memiliki akreditasi tentu lebih dipercaya dan mudah dalam proses pengusulan anggaran. Ini menjadi motivasi bagi lembaga lain untuk terus meningkatkan kinerja mereka,” tambahnya.
Dalam sesi diskusi, berbagai kiat sukses pengelolaan anggaran bansos juga dipaparkan, mulai dari penyusunan proposal yang sesuai standar, pentingnya data yang valid dan akurat, hingga peran komunikasi yang baik antara dinas sosial dengan lembaga penerima manfaat.
“Subagyo dan tim dari Dinas Sosial Jombang mengapresiasi keterbukaan dan informasi yang diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo. Ia menyatakan akan mengadopsi beberapa strategi yang telah dipaparkan untuk diterapkan di Jombang, tentunya dengan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan daerah.
“Kami mendapatkan banyak wawasan hari ini. Apa yang telah dilakukan Ponorogo bisa menjadi contoh bagi kami di Jombang. Fokus kami adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui lembaga-lembaga sosial yang kredibel dan berdaya,” ungkap Subagyo di akhir pertemuan.
“Kunjungan studi banding ini diakhiri dengan penyerahan cendera mata sebagai tanda terima kasih dari Dinas Sosial Jombang kepada Dinas Sosial Ponorogo. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar daerah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial yang lebih baik.
“Dengan adanya studi banding ini, diharapkan Dinas Sosial Jombang dapat menerapkan strategi pengelolaan anggaran bansos yang lebih efektif dan akuntabel, serta mendorong peningkatan kapasitas lembaga kesejahteraan sosial di daerahnya.(Red)